Risiko utama #2: Interdependensi proyek
Sub-pengembangan dalam sebuah proyek smelter mungkin dilakukan oleh perusahaan proyek yang berbeda dengan struktur pembiayaan yang bervariasi. Peristiwa yang menimbulkan kerugian atau keterlambatan pada salah satu sub-pengembangan dapat menyebabkan keterlambatan konsekuensial di seluruh ekosistem smelter.
Pertimbangan utama: Dikarenakan cakupan asuransi untuk risiko interdependensi proyek masih terbatas, developer harus mempertimbangkan langkah mitigasi lainnya, seperti redundansi listrik, pemasok alternatif, atau alokasi risiko kontrak.
Risiko utama #3: Waktu tunggu pemesanan peralatan
Pengembangan proyek smelter yang kompleks seringkali melibatkan pembuatan peralatan utama yang dipesan lebih dahulu dengan waktu tunggu yang lama (misalnya 12 bulan atau lebih). Peristiwa kerugian yang memerlukan penggantian alat, kondisinya dapat diperburuk oleh keterlambatan dan gangguan rantai pasokan secara global.
Pertimbangan utama: Biaya expediting atau percepatan dalam polis asuransi umumnya dibatasi hingga 20% dari jumlah kerugian, dan periode ganti rugi untuk ‘keterlambatan dalam memulai operasional (Delay in Start Up atau DSU)’ harus dirancang untuk mencerminkan jangka waktu penggantian penuh.
Risiko utama #4: Keandalan Teknologi
Pilihan teknologi smelter dan pengalaman kontraktor merupakan fokus utama bagi perusahaan asuransi. Penggunaan teknologi prototipe yang belum memiliki jam operasional yang telah ‘terbukti’ secara global dapat memengaruhi persyaratan asuransi yang tersedia untuk transfer risiko.
Pertimbangan utama: Risiko teknologi perlu dikelola melalui jaminan dengan pemasok dan kontraktor.
Risiko utama #5: Periode ramp-up, pengujian, dan commissioning yang lama
Selain tingginya eksposur risiko selama periode ramp-up yang panjang untuk proyek smelter (terkadang hingga 12 bulan), masalah desain apa pun yang muncul mungkin memerlukan proses perbaikan yang berkepanjangan dan mengakibatkan keterlambatan yang lama, serta kerugian pendapatan yang signifikan.
Pertimbangan utama: Perusahaan asuransi akan memerlukan jaminan pengalaman dari developer, kontraktor, atau konsultan commissioning pihak ketiga dalam menangani prosedur ramp-up yang kompleks.
Risiko utama #6: Uji kinerja dan transisi ke operasional
Seringkali, transfer risiko dari program asuransi konstruksi ke operasional tidaklah mudah, karena serah terima antara berbagai tahap dan fase mungkin tidak sejalan, uji kinerja jarang memenuhi kriteria 100%, dan kegiatan yang menghasilkan pendapatan mungkin telah dimulai sebelum serah terima secara resmi.
Pertimbangan utama: Developer perlu memastikan proyek smelter tidak 'terjebak' di antara perlindungan asuransi konstruksi dan operasional. Untuk melakukan hal ini, mereka harus bekerja sama dengan broker asuransi untuk mengidentifikasi dan menyetujui titik awal yang menentukan kapan kegiatan operasional 'secara prinsip' telah dimulai.
Risiko utama #7: Paparan Bencana Alam (Natural Catastrophe)
Lokasi geografis Indonesia rentan terhadap aktivitas seismik, oleh karena itu paparan Bencana Alam (NatCat) telah lama menjadi perhatian dalam underwriting polis asuransi. Wilayah yang menerima sebagian besar investasi smelter (misalnya Sulawesi dan Maluku Utara) memiliki risiko seismik yang tinggi.
Pertimbangan utama: Developer perlu mengadopsi metode desain tahan gempa dan langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan sesuai dengan standar yang diakui secara internasional.
Dihadapkan dengan 7 risiko utama ini, bagaimana para developer smelter memutuskan cara mitigasi risiko yang tepat dan mengembangkan strategi asuransi yang terperinci untuk melindungi dari kerugian?
Raih hasil transfer risiko terbaik untuk proyek smelter Anda
Untuk memastikan keberhasilan proyek smelter Anda di tengah kondisi asuransi yang sulit, sangat penting untuk melibatkan broker asuransi yang memiliki spesialisasi khusus dalam pemahaman yang komprehensif tentang proyek smelter di Indonesia. Hal ini termasuk pengalaman dalam menyesuaikan strategi asuransi yang tepat, mengartikulasikan cara pendekatan developer terhadap isu-isu risiko utama, menghasilkan cakupan yang optimal dari perusahaan asuransi, serta menyiapkan pengajuan asuransi yang berkualitas tinggi untuk mengatasi kekhawatiran perusahaan asuransi dan menyelesaikan pengaturan asuransi untuk memenuhi semua kebutuhan proyek.
Marsh, sebagai broker asuransi berpengalaman dalam menangani beberapa proyek smelter di Indonesia, menawarkan cara yang sangat proaktif dan disesuaikan dengan struktur keuangan setiap pengembangan smelter, serta menggabungkan pengalaman dan keahlian sebagai penasihat risiko dan broker asuransi untuk memastikan keberhasilan proyek smelter Anda, mulai dari perencanaan hingga pengoperasian.